Profil atau Biografi Presiden Soekarno sang Proklamator.
Mungkin sampai sekarang beliau adalah tokoh yang paling banyak dikagumi orang
di Indonesia. banyak orang yang mencari mengenai perjalanan hidup, profil atau
biografi singkat mengenai Soekarno. Dikenal sebagai Presiden pertama Republik
Indonesia, beliau lebih akrab di panggil Bung Karno ini berasal dari Blitar,
dia merupakan pahlawan Proklamasi bersama dengan Mohammad Hatta. Presiden
Soekarno sangat disegani oleh para pemimpin negara-negara di dunia pada waktu
itu. Soekarno dilahirkan di Surabaya tepatnya pada tanggal 6 Juni 1901 dengan
nama asli bernama Koesno Sosrodihardjo, karena sering sakit yang mungkin
disebabkan karena namanya tidak sesuai maka ia kemudian berganti nama menjadi
Soekarno.
Kehidupan Presiden
Soekarno
Ayah beliau bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo dan ibu
bernama Ida Ayu Nyoman Rai. Orang tuanya bertemu di Bali ketika ayahnya menjadi
guru di Bali dan ibunya merupakan bangsawan di Bali. Soekarno diketahui
memiliki saudara atau kakak kandung perempuan bernama Sukarmini.
Masa Kecil dan Masa
Muda Soekarno
Mengenai kisah hidup Presiden Soekarno, semasa kecilnya ia
tidak tinggal bersama dengan orang tuanya yang berada di Blitar. Ia tinggal
bersama kakeknya yang bernama Raden Hardjokromo di Tulung Agung, Jawa Timur,
Soekarno bahkan sempat bersekolah disana walaupun tidak sampai selesai ikut
bersama dengan orang tuanya pindahh ke Mojokerto.
Di Mojokerto, Soekarno kemudian di sekolahkan di Eerste
Inlandse School dimana ayahnya juga bekerja disitu sebagai guru. Namun ia
dipindahkan tahun 1911 ke ELS (Europeesche Lagere School) yang setingkat
sekolah dasar untuk dipersiapkan masuk di HBS (Hogere Burger School) di
Surabaya. Setelah tamat dan bersekolah di HBS tahun 1915, Soekarno kemudian
tinggal di rumah Haji Oemar Said Tjokroaminoto atau H.O.S Cokroaminoto yang
merupakan kawan dari ayah Soekarno.
Soekarno,
Kartosuwiryo dan Muso
H.O.S Cokroaminoto dikenal sebagai pendiri dari Serikat
Islam (SI). Di rumah Cokroaminoto lah Soekarno berkenalan dengan para pemimpin
Sarekat Islam (SI) seperti Haji Agus Salim dan Abdul Muis. Soekarno juga akrab
dengan Muso, Alimin, Darsono dan Semaun yang kelak dikenal sebagai tokoh
berhaluan kiri dan juga Kartosuwiryo yang kelak mendirikan Darul Islam dan
memimpin pemberontakan melawan Soekarno.
Mereka bersama-sama tinggal di rumah H.O.S Cokroaminoto
untuk menimba ilmu dan belajar berorganisasi melalui Sarekat Islam (SI). Disini
jiwa nasionalismenya akan bangsa Indonesia menjadi sangat besar. Soekarno juga
sempat ikut dalam organisasi pemuda tahun 1918 yang bernama Tri Koro Darmo yang
kemudian berubah nama menjadi Jong Java. Soekarno bahkan aktif sebagai penulis
di koran harian bernama Oetoesan Hindia yang dikelola oleh Cokroaminoto.
Di rumah Cokroaminoto, Soekarno muda mulai belajar
berpolitik dan juga belajar berpidato meskipun cenderung ia lakukan sendiri di
depan cermin di kamarnya. Di sekolahnya yaitu Hoogere Burger School atau HBS,
Soekarno mendapat banyak ilmu pengetahuan
Pada tahun 1921 setelah lulus dari Hoogere Burger School
atau HBS, Soekarno muda kemudian pindah ke Bandung dan tinggal dirumah Haji
Sanusi, disini Soekarno kemudian akrab dengan Douwes Dekker,
Tjiptomangunkusumo, dan Ki Hajar Dewantara.
Soekarno kemudian masuk ke Technische Hoogeschool (THS)
jurusan teknik sipil. Technische Hoogeschool (THS) kelak berubah menjadi ITB
(Institut Teknologi Bandung) seperti sekarang. Di tahun yang sama yakni 1921,
Soekarno menikah dengan Siti Oetari anak sulung dari H.O.S Cokroaminoto.
Soekarno sempat berhenti kuliah setelah dua bulan masuk di THS namun di tahun
1922 ia mendaftar lagi dan kemudian mulai kuliah dan kemudian lulus pada
tanggal 25 Mei 1926 dengan gelar Ir (Insinyur).
Tamat dari THS, Soekarno mendirikan Biro Insinyur tahun 1926
bersama Ir. Anwari yang mengerjakan desain dan rancang bangunan. Ia juga
bekerja sama dengan Ir. Rooseno merancang dan membangun rumah.
Selama di Bandung, Soekarno mendirikan Algemeene Studie Club
(ASC) yang kemudian menjadi cikal bakal dari Partai Nasional Indonesia yang
berdiri pada tanggal 4 Juli 1927. Disini Soekarno kemudian mulai mengamalkan
ajaran Marhaenisme. Tujuan dari pembentukan partai Nasional Indonesia adalah
agar bangsa Indonesia bisa merdeka dan terlepas dari Jajahan Belanda.
Soekarno Dipenjara
Oleh Pemerintah Kolonial
Dari keberanian Soekarno ini kemudian pemerintah kolonial
Belanda menangkapnya di Yogyakarta dan memasukkannya ke penjara Banceuy di
Bandung. Kemudian tahun 1930, Soekarno dipindahkan ke penjara Suka Miskin. Dalam
penjara ini kebutuhan hidupnya semua berasal dari istrinya yang setia
menemaninya yaitu Inggit Ganarsih yang menikah dengan Soekarno pada tahun 1923
yang sebelumnya Soekarno telah menceraikan Siti Oetari secara baik-baik pada
saat masih di Bandung.
Inggit yang juga dibantu oleh kakak Soekarno bernama
Sukarmini sering membawakan makanan kepada Soekarno di penjara Suka Miskin, hal
itulah yang kemudian membuat pengawasan di penjara Suka Miskin makin
diperketat.
Menurut Biografi Presiden Soekarno dari beberapa sumber, ia
dikenal belanda sebagai seorang tahanan yang mampu menghasut orang lain agar
berpikir untuk merdeka sehingga ia kemudian dianggap cukup berbahaya.
Beliau kemudian diisolasi dengan tahanan elit tujuannya agar
tidak bisa mendapatkan informasi yang berasal dari luar penjara. Tahanan elit
ini sebagian besar merupakan warga Belanda yang mempunyai kasus seperti
penggelapan, korupsi dan juga penyelewengan, inilah yang menjadi tujuan Belanda
agar topik pembicaraan mengenai bagaimana caranya untuk memerdekakan Indonesia
tidak sesuai karena rata-rata tahanan elit yang bersama Soekarno adalah orang
Belanda.
Topik yang biasa ia dengar sama sekali tidak penting seperti
soal makanan dalam penjara dan juga cuaca. Selama berbulan-bulan di Suka Miskin
menngakibatkan Soekarno putus komunikasi dengan teman-teman seperjuangannya,
namun itu bukanlah hal yang sulit baginya untuk mendapatkan informasi dari
luar.
Akhirnya Soekarno menemukan ide baru, dimana ia menggunakan
telur sebagai media untuk berkomunikasi dengan istrinya. Jika teman Soekarno
mengalami musibah atau mendapat kabar buruk maka telur yang dibawa oleh
istrinya adalah telur asin, itupun beliau hanya dapat menduga-duga sebab ia
tidak tahu secara pasti apa yang terjadi diluar sana. Untuk berbicara dengan
Inggit, Soekarno diawasi secara ketat dan juga barang bawaan yang dibawa oleh
inggit dari luar penjara selalu diperiksa secara teliti.
Kemudian Soekarno dan inggit akhirnya menemukan cara yang
dianggapnya paling mudah dalam berkomunikasi agar tidak diketahui oleh Belanda
yakni dengan media yang sama sebelumnya yaitu Telur dimana cara yang digunakan
sedikit berbeda yaitu dengan menusuk jarum ke telur.
Jika satu tusukan pada telur berarti kabar baik, jika
tusukan sebanyak dua kali pada telur artinya seorang teman Soekarno tertangkap
namun jika terdapat tiga tusukan berarti aktivis kemerdekaan yang ditangkap
cukup besar.
Selama berada dipenjara, orang tuanya tidak pernah sekalipun
mengunjungi Soekarno alasannya adalah orang tua Soekarno tidak sanggup melihat
Soekarno dipenjara, Ia kurus dan hitam selama berada di penjara karena itulah
yang menurut ibu Wardoyo sehingga orang tua soekarno tidak mau menjenguk
Soekarno.
Agar orang tuanya tidak panik Soekarno sering beralasan
bahwa ia sering bekerja dibawah teriknya sinar matahari sehingga kulit-kulitnya
menghitam selain itu dalam penjara ia ingin memanaskan tulang-tulangnya karena
dalam penjara, ruangannya sangat gelap, lembab dan juga dingin karena sinar
matahari tidak ada.
Soekarno dan
Pembelaan "Indonesia Menggugat"
Kasusnya disidangkan oleh Belanda melalui pengadilan
Landraad di Bandung, ketika sudah delapan bulan berlalu yaitu pada tanggal 18
Desember 1930. Soekarno dalam pembelaanya membuat judul bernama "Indonesia
Menggugat" yang terkenal. Dimana ia mengungkapkan bahwa bangsa Belanda
sebagai bangsa yang serakah yang telah menindas dan merampas kemerdekaan Bangsa
Indonesia.
Dari pembelaannya itu kemudian sehingga membuat Belanda
semakin marah sehingga PNI bentukan Soekarno dibubarkan pada bulan Juli 1930.
Setelah keluar dari penjara bulan desember 1931, Soekarno kemudian bergabung
dengan Partindo tahun 1932 karena ia sudah tidak memiliki partai lagi dan ia
kemudian didaulat sebagai pemimpin Partindo namun ia kembali ditangkap oleh
Belanda dan kemudian diasingkan ke Flores.
Dibuang ke Bengkulu
dan Bertemu dengan Mohammad Hatta dan Fatmawati
Tahun 1938, ia kemudian dibuang ke Bengkulu, disini Soekarno
bertemu dengan Mohammad Hatta yang akan menjadi teman seperjuangannya yang
kemudian keduanya akan memproklamasikan Kemerdekaan bangsa Indonesia. Di
Bengkulu juga Soekarno kemudian berkenalan dengan Fatmawati yang kelak menjadi
istri Soekarno dan ibu negara pertama. Fatmawati merupakan putri dari Hassan
Din yang mengajak Soekarno untuk mengajar di Sekolah Muhammadiyah di Bengkulu.
Tahun 1942, kekuasaan Belanda di Indonesia berakhir setelah
Jepang masuk menyerbu Indonesia. Soekarno yang sempat akan dipindahkan oleh
Belanda ke Australia namun gagal setelah dicegat oleh Jepang. Soekarno kemudian
kembali ke Jakarta. Jepang kemudian memanfaatkan Soekarno berserta pemimpin
Indonesia lainnya untuk menarik hati penduduk Indonesia.
Soekarno dan Jalan
Berliku Menuju Kemerdekaan Indonesia
Jepang bahkan menunjuk Soekarno untuk memimpin tim persiapan
kemerdekaan bangsa Indonesia yaitu BPUPKI dan PPKI setelah berjanji memberikan
kemerdekaan bagi Indonesia. Soekarno bahkan sempat terbang ke Jepang untuk
bertemu dengan Kaisar Hirohito.
Soekarno terus menerus melakukan pendekatan dan kerjasama
dengan Jepang dengan tujuan agar Indonesia segera diberi kemerdekaan. Segala
persiapan untuk kemerdekaan Indonesia dilakukan oleh Soekarno seperti
merumuskan Pancasila dan UUD 45 sebagai ideologi dan dasar negara serta
perumusan teks proklamasi kemerdekaan bersama Mohammad Hatta dan Ahmad
Soebardjo.
Sebelum mengumumkan kemerdekaan Indonesia pada bulan agustus
1945, Soekarno bersama Mohammad Hatta bersama pemimpin Indonesia yang lainnya
terbang ke Dalat, Vietnam untuk menemui pimpinan tertinggi kekaisaran Jepang di
Asia Tenggara yaitu Marsekal Terauchi. Menjelang proklamasi kemerdekaan,
terdapat perbedaan pandangan antara golongan tua dan golongan tua.
Terjadinya Peristiwa
Rengasdengklok
Golongan Tua menghendaki agar kemerdekaan Indonesia
dipersiapkan secara matang dan golongan muda menghendaki agar kemerdekaan
Indonesia diproklamasikan secepatnya. Hal inilah yang kemudian membuat golongan
muda melakukan penculikan terhadap Soekarno dan Mohammad Hatta pada tanggal 16
agustus 1945 dan membawa mereka ke daerah Rengasdengklok dengan tujuan agar
segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia dan menjauhkannya dari pengaruh
Jepang. Peristiwa penculikan ini kemudian dikenal dengan nama Peristiwa
Rengasdengklok.
Mengetahui Soekarno dan Mohammad Hatta dibawa ke
Rengasdengklok membuat Ahmad Soebardjo kemudian menjemput Soekarno dan Mohammad
Hatta. Sutan Syahrir yang dikenal sering berseberangan pendapat dengan Soekarno
marah mendengar para golongan muda menculik Soekarno dan Hatta dan menyuruh
mereka membwanya kembali ke Jakarta.
Tiba di Jakarta, Soekarno dan Muhammad Hatta beserta
pemimpin lainnya bertemu dengan Laksamana Maeda di rumahnya di Jl. Imam Bonjol.
Laksamana Maeda kemudian menjamin keselamatan Soekarno dan para pemimpin lain
dan mempersilahkan Soerkarno dan Muhammad untuk merumuskan teks proklamasi
kemerdekaan. Bersama dengan Ahmad Soebardjo mereka bertiga merumuskan teks
proklamasi kemerdekaan yang kemudian diketik ulang oleh Sayuti Melik.
Memproklamasikan
Kemerdekaan Indonesia dan Menjadi Presiden Pertama Indonesia
Pada tanggal 17 Agustus 1945, Soekarno dan Juga Moh Hatta
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Jepang dimana pada
tanggal tersebut juga diperingati sebagai Hari kemerdekaan bangsa Indonesia
dimana pancasila kemudian dibentuk oleh Soekarno sebagai dasar dari negara
Indonesia.
Proklamasi kemerdekaan inilah yang kemudian membawa Ir.
Soekarno bersama dengan Mohammad Hatta diangkat sebagai Presiden dan Wakil
Presiden Pertama Republik Indonesia dalam sejarah bangsa Indonesia. Diluar
sosoknya sebagai Bapak bangsa Indonesia, tidak banyak yang tahu jika Soekarno
pernah menikah sebanyak sembilan kali, kharisma yang luar biasa dimiliki oleh
Soekarno melalui penuturan orang-orang yang dekat dengannya, itulah mengapa
wanita-wanita cantik dapat dengan mudah terpikat dengannya dan dijadikan
isterinya. Beliau tertarik dengan wanita yang sederhana dan juga berpakaian
sopan.
Istrinya yaitu Fatmawati pernah bertanya pada presiden
Soekarno mengenai wanita yang berpenampilan seksi namun beliau menjawab bahwa
wanita dengan penampilan yang sopan dan sederhana dan juga tampil apa adanya
lebih menarik untuk disukai sebab kecantikan seorang wanita terlihat dari
keaslian atau kesederhanaannya.
Soekarno tak menyukai wanita yang berpenampilan seksi
seperti memakai rok pendek yang ketat dan memakai lipstik seperti orang yang
modern pada umumnya, percaya atau tidak artis Amerika Marylin Monroe sangat
menyukai kharisma dari seorang Presiden Soekarno.
Wanita idaman Soekarno yaitu wanita yang setia, konservatif
dan juga bisa menjaganya. Beliau sangat senang ketika wanita itu bisa
melayaninya dan menjaganya, Pandangannya tentang wanita-wanita Amerika yang
menyuruh suaminya mencuci piring membuat fatmawati menjadi terkesima dan juga
terpesona akan kesederhanaan dari seorang Soekarno sehingga fatmawati rela
menemaninya hingga akhir hayatnya.
Indonesia Selama
Pemerintahan Presiden Soekarno
Selama pemerintahan Presiden Soekarno, Indonesia sebagai
negara baru ketika itu bertahan dari berbagai permasalahan yang kerap
menggoyahkan stabilitas negara Indonesia. Pertama kali dengan agresi militer
yang dilakukan oleh Belanda yang kembali menjajah Indonesia setelah Jepang
menyerah. Kemudian muncul pemberontakan PKI yang dipimpin oleh Muso (kawan lama
Soekarno) dan Amir Syarifudin, Pemberontakan Permesta, Pemberontakan Republik
Maluku, Pemberontakan APRA oleh Westeling, dan pemberontakan Darul Islam atau
DI/TII oleh Kartosuwiryo yang merupakan kawannya sendiri ketika Soekarno masih
muda.
Meskipun banyak dilanda masalah pada awal-awal lahirnya
negara, dibawah pemerintahan Soekarno, Indonesia mulai terkenal di mata
Internasinal. Banyak pemimpin dunia seperti John F. Kennedy yang merupakan
presiden Amerika ketika itu dan Fidel Castro yaitu presiden Kuba dan pemimpin
negara lain menaruh hormat pada Presiden Soekarno.
Indonesia ketika itu dikenal sebagai negara non blok, dan
sempat berhubungan erat dengan Rusia dan ditandai dengan pembelian senjata
untuk pertahanan secara besar-besaran dari Rusia dan juga untuk melawan Belanda
ketika sedang melakukan upaya pembebasan Irian Barat. Selain itu Indonesia
melalui presiden Soekarno membentuk poros Jakarta-Beijing-Moskow yang membuat
konfrontasi dengan blok barat semakin tinggi.
Hal ini juga membuat Indonesia semakin berhaluan kiri
ditandai dengan semakin berkembangnya komunis ketika itu dimana muncul istilah
'NASAKOM' yang dicetuskan oleh Presiden Soekarno.
Indonesia bahkan sempat berganti sistem pemerintahan dari
sistem parlementer menjadi presidensil dari tahun 1945 hingga 1960an. Dan pada
tahun 1960an pergolakan politik yang amat hebat terjadi di Indonesia, penyebab
utamanya adalah adanya pemberontakan besar oleh PKI (Partai Komunis Indonesia)
yang dikenal dengan sebutan G30-S/PKI dimana dari peristiwa ini kemudian
membuat akhir cerita dari pemerintahan Presiden Soekarno dan juga orde lama
berakhir.
Hal ini ditandai dengan adanya "Supersemar" atau
Surat Perintah Sebelas Maret di tahun 1966 yang terkenal dan masih menjadi
kontroversi sejarah sebab naskah aslinya tidak diketahui keberadaannya sampai
sekarang. Supersemar dikeluarkan oleh Presiden Soekarno dan berisi himbauan
dari Presiden Soekarno ke Soeharto agar bisa mengendalikan Keamanan dan juga
ketertiban negara yang ketika itu sedang kacau dan juga berisi mandat
pemindahan kekuasaan dari Soekarno ke Soeharto yang kelak menjadikan Soeharto
sebagai Presiden yang baru bagi bangsa Indonesia.
Akhir Jabatan Sebagai
Presiden
Setelah jabatannya sebagai Presiden berakhir ditandai dengan
diangkatnya Soeharto sebagai Presiden, Ir Soekarno kemudian banyak menghabiskan
waktunya di istana Bogor, lama-kelamaan kesehatannya terus menerus menurun
sehingga ia mendapat perawatan oleh tim dokter kepresidenan hingga tepatnya
pada tanggal 21 Juni 1970 Presiden Soekarno atau Bung Karno menghembuskan nafas
terakhirnya di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.
Kepergian sang Proklamator sekaligus Bapak Bangsa Indonesia
ke pangkuan Yang Maha Kuasa menyisakan luka yang dalam bagi rakyat Indonesia
pada waktu itu. Jenazah dari bung Karno kemudian dibawa di Wisma Yaso, Jakarta
setelah itu jenazahnya kemudian dibawa ke Blitar, Jawa Timur untuk dikebumikan
dekat dengan makam ibunya Ida Ayu Nyoman Rai.
Gelar "Pahlawan Proklamasi" diberikan oleh
pemerintah karena jasa-jasanya kepada bangsa Indonesia. Kisah perjuangan Bung
Karno kemudian diangkat ke dalam layar lebar yang berjudul "Soekarno :
Indonesia Merdeka" yang digarap oleh sutradara terkenal Hanung Bramantio
dimana Ario Bayu berperan sebagai Tokoh Soekarno, Inggit yang diperankan oleh
Maudy Koesnaedi dan Fatmawati yang diperankan oleh Tika Bravani.
Isu bahwa kematian
Soekarno karena di bunuh secara
perlahan.
Banyak yang berpendapat dan yakin bahwa Presiden Soekarno
dibunuh secara perlahan-lahan dimana presiden Soeharto secara ketat mengawasi
dan mengatur pengobatan Ir Soekarno ketika ia sakit. Di Wisma Yaso di Jln gatot
Subroto ia ditahan sehingga ketika sakit ia tidak bisa kemana-mana sehingga
penahanan inilah yang kemudian membuat ia menderita lahir dan batin,
keluarganya pun tidak diperbolehkan secara bebas untuk menjenguk Soekarno.
Ketika sakit, banyak resep obat yang tidak dapat ditukar
dengan obat dimana resep itu diberikan oleh dr. Mahar Mardjono yang memimpin
tim dokter ketika itu. Sehingga banyak tumpukan resep ketika itu di meja
penahanan Ir. Soekarno. resep tersebut dibiarkan saja dan tidak pernah
ditukarkan dengan obat.
Banyak yang mengatakan penguasa yang baru memang sengaja
membiarkan soekarno sakit dan makin parah sehingga mempercepat kematiannya.
Alat-alat kesehatan yang berasal dari Cina untuk menyembuhkan Soekarno ditolak
oleh Presiden Soeharto ketika itu. Rachmawati Soekarnoputri menuturkan bahkan
sekedar menebus obat sakit gigi pun
harus seizin presiden Soeharto.
Ingin Berfoto Dengan
Presiden Soekarno?
Anda hobi traveling dan sedang berada di Bangkok, Thailand,
cobalah untuk berkunjung ke Museum Madame Tussauds disana terdapat Patung lilin
Soekarno. Patung yang terbuat dari lilin tersebut dibuat menyerupai sosok
Presiden Soekarno. Patung ini dibuat sebagai salah satu bentuk penghormatan
oleh mus Madame Tussauds kepada Presiden Soekarno sebagai salah satu
Proklamator dan sebagai Bapak Bangsa Indonesia dan juga peranan Soekarno bagi
dunia internasional selama menjabat sebagai Presiden Soekarno.
Daftar istri Presiden
Ir. Soekarno
Oetari
Inggit Garnasih, memiliki anak dari Soekarno bernama Ratna
Juami (anak angkat) dan Kartika (anak angkat)
Fatmawati, Dari Fatmawati kemudian Ir. Soekarno memiliki
anak bernama Guntur Soekarnoputra, Megawati Soekarnoputri, Rachmawati
Soekarnoputri, Sukmawati Soekarnoputri dan Guruh Soekarnoputra
Hartini, Dari Hartini Ir. Sokarno kemudian memiliki anak
bernama Taufan Soekarnoputra dan Bayu Soekarnoputra
Kartini Manoppo , Ir. Soekarno memiliki anak bernama Totok
Suryawan Soekarnoputra
Ratna Sari Dewi, Ir Soekarno memiliki anak bernma Karina
Kartika Sari Dewi Soekarno
Haryati, Ir. Soekarno memiliki anak bernama Ayu Gembirowati
Yurike Sanger
Heldy Djafar
Berikut Kutipan Kata
Kata Bijak Dari Presiden Soekarno
Kita bangsa besar, kita bukan bangsa tempe. Kita tidak akan
mengemis, kita tidak akan minta-minta apalagi jika bantuan-bantuan itu
diembel-embeli dengan syarat ini syarat itu ! Lebih baik makan gaplek tetapi
merdeka, dari pada makan bestik tetapi budak. [Pidato HUT Proklamasi, 1963]
Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa
pahlawannya. (Pidato Hari Pahlawan 10 Nop.1961)
Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi
perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.
Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan
seorang presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng
hanyalah kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang
Maha Esa.
Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan
takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah
tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun.
Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai
suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.
……….Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam
damai dan persaudaraan……
Janganlah mengira kita semua sudah cukup berjasa dengan segi
tiga warna. Selama masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk pekerjaan kita selesai
! Berjuanglah terus dengan mengucurkan sebanyak-banyak keringat.
Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari
akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia
Tidak seorang pun yang menghitung-hitung: berapa untung yang
kudapat nanti dari Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk
mempertahankannya
Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta! Masa yang
lampau adalah berguna sekali untuk menjadi kaca bengala dari pada masa yang
akan datang.
Itulah artikel singkat mengenai Profil atau Biografi
Presiden Soekarno semoga kisah perjalanan hidup dari Ir. Soekarno ini bisa bermanfaat
bagi pembaca sekalian.
Sumber / References ::
http://www.biografiku.com/
0 comments:
Post a Comment