Nama: Franz Beckenbauer Anton
Kebangsaan: Jerman
Tanggal dan Tempat Lahir: September 11, 1945 di Munich,
Jerman
Posisi: Sweeper
Klub: Bayern Munich (1964-1977), New York Cosmos
(1977-1980), Hamburg (1980-1982), New York Cosmos (1980)
Karir Internasional: 1965-1977 (103 caps, 14 gol)
Franz Beckenbauer adalah satu-satunya orang yang sukses
terlibat di Piala Dunia sebagai pemain dan manajer/pelatih.
Perannya sangat unik. Dia menjadi kapten ketika tim Jerman
Barat meraih juara di Piala Dunia 1974 (setelah menaklukkan tim Belanda 2-1)
dan Piala Eropa UEFA tahun 1972 (setelah menekuk tim Uni Soviet 3-0).
Ketika menjadi pelatih, Beckenbauer mengantarkan timnas
Jerman meraih juara Piala Dunia 1990 di Italia (setelah menang 1-0 atas
Argentina).
Beckenbauer juga kapten klub Bayern Munich yang memimpin
klub utama Jerman meraih juara Liga Champions tiga kali (juara musim 1973-1974
setelah melibas Atletico Madrid 4-0 di Brussel, juara musim 1974-1975 setelah
menaklukkan Leeds United 2-0 di Paris, dan juara musim 1975-1976 setelah
mengalahkan Saint-Etienne 1-0 di Glasgow).
Franz Beckenbauer memegang rekor sebagai pemain dunia yang
terbanyak memperkuat tim nasional: 103 kali. Dia memulai kariernya di timnas
sejak 1966 ketika masih berusia 20 tahun. Dia mencetak gol ke gawang Uni
Soviet, yang menentukan langkah Jerman Barat ke final.
Namun, bukan hanya medali dan trofi yang membuat Beckenbauer
dikenang. Dia dikenal sebagai pemain yang punya gaya dan juga genius. Setiap
momen yang dia buat dilakukannya dengan elegan. Ada semacam kesombongan dalam
permainan yang dia pimpin.
”Kaisar Franz” dan ”The Kaiser” adalah julukannya. ”Saya
tidak tahu mengapa orang menjuluki saya kaisar. Padahal, saya sadar saya punya
kelemahan terlalu sensitif terhadap kritik. Mungkin karena ini pula saya lalu
menjadi orang perfeksionis. Maunya segala sesuatu yang saya lakukan sempurna,”
kata Beckenbauer dalam kolomnya di harian Kompas, 27 Mei 1990.
Namun, lebih dari itu, Beckenbauer adalah pemikir besar
tentang permainan dan membawa revolusi bagaimana sepak bola dimainkan dengan
menciptakan peranan sweeper yang menyerang.
Mereka kuat berlari jauh dari pusat pertahanan. Sampai saat
itu, tidak ada yang berpikir bahwasweeper memiliki pekerjaan apa pun saat
berada di setengah lapangan lawan, apalagi mencetak gol. Beckenbauer
menciptakan dan mewariskan taktik ini untuk permainan sepak bola modern.
Klub lokal
Beckenbauer lahir pada 11 September 1945 di Munich, Jerman,
tak berapa lama setelah Perang Dunia II usai, sebagai anak kedua dari Franz
Beckenbauer Sr dan Antonie. Pada usia 13 tahun, dia mulai berlatih sepak bola
di klub lokal SC Muenchen. Satu tahun kemudian, dia bergabung dengan tim remaja
di Bayern ketika usianya 14 tahun. Tiga tahun kemudian, dia meninggalkan
pekerjaannya sebagai salesman asuransi dan fokus menjadi pesepak bola
profesional.
Pada masa itu, Bayern adalah salah satu klub Jerman Barat
yang belum pernah meraih tempat di Bundesliga sejak didirikan tahun 1963.
Namun, setelah Beckenbauer bergabung dalam klub tersebut tahun 1964, Bayern
menembus Bundesliga.
Piala Dunia 1966
Dengan cepat Beckenbauer beradaptasi. Saat itu usianya 20
tahun. Dia bermain dalam laga kualifikasi Piala Dunia yang krusial saat
bertandang ke Swedia, memperlihatkan ketenangannya saat membawa tim Jerman
Barat menang 2-1 dan lolos ke Piala Dunia 1966 di Inggris.
Beckenbauer mencetak gol ketika Jerman Barat berhadapan
dengan tim Uni Soviet di semifinal. Gol yang dicetaknya ke gawang kiper
legendaris Lev Yashin membawa Jerman Barat melangkah ke babak final.
Dalam laga final melawan Inggris, Beckenbauer ditempel ketat
oleh pemain Inggris Bobby Charlton.
Charlton sangat ditakuti pemain-pemain Jerman Barat saat
itu. ”Inggris mengalahkan kami dalam final Piala Dunia 1966 karena Bobby
Charlton lebih baik dibandingkan saya,” kata Beckenbauer.
Inggris unggul 4-2 dalam perpanjangan waktu melalui gol
hattrick Geoff Hurst. Hasil ini mengecewakan Beckenbauer muda. Namun, final
1966 itu merupakan satu dari tiga final Piala Dunia yang dimainkan Beckenbauer.
Bayern Muenchen
Kembali ke Bayern, Beckenbauer menjadikan klub itu mencatat
prestasi besar. Bayern Munich meraih Piala Jerman Barat pada 1966 dan 1967, dan
kemudian untuk kali pertama meraih trofi-trofi Eropa.
Saat itu Beckenbauer kapten Bayern. Klub itu memiliki tim
yang dipenuhi orang-orang bertalenta yang mendominasi Eropa. Bersama kiper Sepp
Maier dan pemain depan-tengah Gerd Muller, yang dikenal dengan julukan ”Der
Bomber”, Beckenbauer membawa Bayern Munich meraih posisi puncak kompetisi
Bundesliga pada 1969.
Beckenbauer terpilih sebagai Pemain Terbaik Eropa 1976,
setelah dia mencetak hattrick dalam Piala Eropa 1976, meski pada turnamen itu
Jerman Barat kalah di final dalam adu penalti dari Cekoslovakia. Sebelumnya,
tahun 1972, Beckenbauer juga pernah mendapat gelar pemain terbaik Eropa.
Pada 1977, Beckenbauer menerima nilai kontrak sebesar 2,5
juta dollar AS dari New York Cosmos untuk bermain Liga Sepak Bola Amerika
Utara.
Beckenbauer bermain di Cosmos selama empat tahun dan mengantarkan
klub Cosmos juara Liga Amerika tiga kali.
Setelah mengundurkan diri dari Cosmos, pada 1984 Beckenbauer
ditunjuk menjadi manajer timnas Jerman Barat, menggantikan Jupp Derwall. Ini
merupakan penunjukan istimewa mengingat Beckenbauer tidak memiliki pengalaman
melatih.
Piala Dunia 1986 dan
1990
Beckenbauer sukses mengantarkan Jerman hingga ke babak final
Piala Dunia 1986 di Meksiko, tetapi sayangnya kalah 2-3 dari Argentina.
Meskipun tim Jerman tak berhasil meraih juara, Beckenbauer
tetap dianggap pahlawan. Pemerintah Jerman menganugerahinya Bintang Jasa kelas
I.
Pada Piala Dunia 1990 di Italia, situasi sudah berbeda.
Beckenbauer memiliki timnas yang kuat dan siap bertarung. Dalam final ulangan,
Jerman menang tipis 1-0 atas Argentina dan merebut juara.
”Apa yang diraih Jerman merupakan hal yang pantas karena
Jerman menunjukkan permainan yang konsisten sepanjang kejuaraan itu. Ini
dibuktikan lagi ketika menghadapi Argentina di final,” kata Beckenbauer
(Kompas, 11 Juli 1990).
Dengan permainan yang terus menekan sepanjang 90 menit dan
tidak sekalipun ada tekanan ke gawang Jerman, Beckenbauer menilai Jerman pantas
menjadi juara.
Setelah sukses di Piala Dunia 1990, Beckenbauer pindah ke
Perancis, melatih klub Olympique de Marseille pada 1990, tetapi dia hanya
bertahan selama empat minggu.
Presiden Muenchen
Setelah kembali ke Jerman, Beckenbauer melatih Bayern
Muenchen pada akhir 1993 hingga April 1996. Dia sukses mengantarkan klub itu
meraih gelar juara Bundesliga pada 1994 dan merebut Piala UEFA pada 1996.
Pada 1994, Beckenbauer menjadi Presiden Bayern Muenchen,
kemudian menjabat Chairman Dewan Penasihat sejak 2002. Pada 1998, Beckenbauer
menjabat Wakil Presiden Asosiasi Sepak Bola Jerman.
Franz Beckenbauer salah satu legenda sepak bola dunia.
Karier emas Beckenbauer seakan tak lekang oleh waktu. Dia bukan sekadar pemain
sepak bola, melainkan juga inovator dan pemenang.
0 comments:
Post a Comment