Peter Schmeichel Bolesław MBE lahir 18 November 1963 adalah pemain
sepakbola profesional pensiunan Denmark yang bermain sebagai kiper, dan
terpilih sebagai "Kiper Terbaik Dunia" pada tahun 1992 dan 1993. Ia
paling dikenang selama bertahun-tahun yang paling sukses di klub Inggris
Manchester United, yang ia menjadi kapten ke Champions 1999 UEFA Liga untuk
melengkapi Treble, dan untuk memenangkan UEFA Euro 1992 dengan Denmark.
Lahir di Gladsaxe, Copenhagen, Schmeichel terkenal dengan
fisik besar. Dia mengenakan kemeja XXXL ukuran sepak bola dan secara khusus
dibuat. Tidak biasa untuk seorang penjaga gawang, Schmeichel mencetak 11 gol
selama karirnya, termasuk satu untuk tim nasional. Ia juga pemain yang paling
tertutup untuk tim nasional Denmark, dengan 129 pertandingan antara 1987 dan
2001. Selain Euro 92, ia bermain untuk negaranya pada Piala Dunia FIFA 1998 dan
tiga tambahan turnamen Kejuaraan Eropa. Dia menjadi kapten tim nasional di 30
pertandingan.
Para IFFHS peringkat Schmeichel antara sepuluh penjaga atas
abad ke-20 pada tahun 2000, dan pada
tahun 2001, Schmeichel memenangkan jajak pendapat publik yang diselenggarakan
oleh Reuters, ketika mayoritas 200.000 peserta memilih dia sebagai kiper
terbaik yang pernah, menjelang Lev Yashin dan Gordon Banks pada tahun 2003,
Schmeichel telah dilantik ke dalam Hall of Fame Sepakbola Inggris sebagai
pengakuan atas dampaknya pada permainan Inggris.. Pada bulan Maret 2004, ia
diangkat sebagai salah satu dari "125 pemain sepakbola terbesar yang
hidup", pada perayaan 100 FIFA.
Ia memegang rekor untuk rasio bersih terbesar lembar-to-game
di Premier League dengan 42% dari permainan dia bermain di liga berakhir tanpa
timnya kebobolan.
Dia juga mewakili Gladsaxe Hero, Hvidovre, Brøndby, Sporting
CP, Aston Villa dan Manchester City dalam karir yang berlangsung dari tahun
1981 hingga tahun 2003. Anaknya, Kasper, juga merupakan penjaga gawang sepak
bola profesional.
Sepuluh Hal Menarik
Tentang Peter Schmeichel
Sebelum menjadi penjaga gawang profesional, Peter Schmeichel
pernah bekerja sebagai tukang celup di pabrik tekstil, pembersih rumah, manajer
toko, dan tenaga pemasaran periklanan. Alex Ferguson nyaris mendepak Schmeichel
akibat terlalu sering melakukan blunder.
Peter Boleslaw Schmeichel MBE. Nama tengah mantan penjaga
gawang Manchester United (MU), Sporting Lisbon, Aston Villa dan Manchester City
ini memperlihatkan status dirinya yang berkebangsaan campuran. Ia lahir 18
November 1963 di Gladsaxe, Denmark, dari rahim seorang ibu asli Denmark yang
menikah dengan imigran Polandia.
Nama tengah itu hampir tidak pernah disebut, dicantumkan
dalam daftar pemain timnas Denmark, atau dalam surat kontrak. Sampai usia tujuh
tahun, Schmeichel masih berstatus warga negara Polandia. Ia menjadi warga
negara Denmark, setelah ayahnya bersedia menanggalkan kewarga-negaraan
Polandia.
Publik sepakbola dunia mengenalnya sebagai penjaga gawang
yang melewati hari-hari terindah bersama Manchester United. Terutama ketika
Setan Merah meraih treble winner; Liga Primer, Liga Champions dan Piala FA,
pada tahun 1999. Tujuh tahun sebelumnya, ia juga menjadi bagian penting sukses
Denmark meraih gelar Euro 1992.
Namun ia punya cerita buruk tentang kegagalan. Di masa-masa
awal kariernya, ia gagal menyelamatkan Gladsaxe-Hero dari degradasi. Di
tahun-tahun terakhir sebelum pensiun, ia meninggalkan Portugal setelah gagal
menyelamatkan Sporting Lisbon dari zona degradasi. Padahal, tahun sebelumnya
Schmeichel mengatar Sporting ke podium juara liga.
Banyak hal menarik pada diri penjaga gawang terbaik 1992 dan
1993, serta kiper papan atas abad ke-20 versi IFFHS ini. Berikut sepuluh
diantarnya.
10. Sebelum menjadi pemain profesional, Schmeichel bekerja
serabutan di banyak tempat dan jenis pekerjaan. Pekerjaan pertamanya sebagai
tenaga pencelup di sebuah pabrik tekstil. Lalu menjadi tenaga pembersih di
rumah-rumah selama 12 bulan, bekerja di kantor World Wildlife Fund (WWF), sales
manager sebuah toko, dan terakhir perusahaan periklanan milik bos Hvidovre --
klub pertamanya.
9. Karier profesionalnya dimulai di Hvidovre. Pada musim
1985, Hvidovre menjadi klub dengan pertahanan terbaik, hanya kebobolan 40 gol
dari 30 pertandingan, tapi terdegradasi. Musim berikutnya, Hvidovre promosi
lagi. Namun tahun 1986 ia pindah ke Brondby IF. Tahun 1987 ia memenangkan gelar
Liga Utama Denmark, dan membuat debutnya di timnas Denmark di bawah pelatih
Sepp Piontek.
8. Lima tahun berasma Brondby, Schmeichel memenangkan empat
gelar. Ia membawa Brondby mencapai semifinal Piala UEFA. Usai turnamen, Schmeichel
terpilih sebagai penjaga gawang terbaik ke-10 di dunia, dalam jajak pendapat
yang dilakukan IFHHS.
7. Pindah ke Manchester United tahun 1991 dengan transfer
£530 ribu. Alex Ferguson, pelatih MU, menyebut harga Schmeichel sebagai
'bargain of the century'. Bersama MU, Schmeichel melewati tahun-tahun
terbaiknya. Ia juga mengatar Denmark ke podium juara Euro 1992, dan dinobatkan
sebagai penjaga gawang terbaik di dunia.
6. Musim 1992/1993, Schmeichel memperlihatkan sosoknya
sebagai penjaga gawang tangguh dengan tidak kebobolan dalam 22 laga. MU meraih
gelar Liga Primer kali pertama dalam 26 tahun. Namun tahun 1993 ia nyaris
dipecat Ferguson, karena bertengkar dengan pelatih usai laga melawan Liverpool.
MU unggul tiga gol lebih dulu. Schmeichel membuat blunder, yang menyebabkan
Setan Merah tertahan 3-3.
5. Schmeichel mengakhiri kariernya di MU tahun 1999, karena
merasa kariernya di MU terancam. Ia merasakan kemampuannya bermain di level
tertinggi telah menurun, karena usianya telah 35 tahun. Ia pindah ke Liga Utama
Portugal, dan bergabung dengan Sporting Lisbon, yang dianggalnya tidak
berstandar tinggi.
4. Ia kembali ke Inggris, dan bermain dengan Aston Villa dan
terakhir Manchester City. Ia mundur tahun sepakbola tahun 2002, dan bekerja
sebagai komentator televisi sampai 2005.
3. Schmeichel dikenal sebagai penjaga gawang yang
menggunakan tubuhnya untuk mengintimdasi penyerang. Ia menjulang setinggi 1,93
meter, dan mengenakan kostum XXXL. Sepanjang kariernya, Schmeichel mencetak 11
gol, termasuk satu untuk timnas Denmark, serta tercatat paling banyak membela
negaranya, yaitu 129 kali antar tahun 1987 sampai 2001.
2. Schmeichel tercatat sebagai pemilik klub anak-anak
Hvidovre IF. Bersama sejumlah investor, Schmeichel sempat mengambil alih
Brondby IF dengan €33.5 juta, dan ia menjadi direktur olahraga.
1. Kasper Schmeichel, putranya, mengikuti jejaknya dengan
menjadi penjaga gawang Manchester City -- klub terakhir yang diperkuatnya.
Kasper telah dipanggil ke timnas U-19. Schmeichel masih memegang rekor clean
sheet di Liga Inggris, dan penjaga gawang tak tergantikan Manchester United.
Sumber
0 comments:
Post a Comment