Tokoh satu ini
dikenal sebagai Pencipta Tokoh 'Si Unyil'. Nama asli beliau adalah Drs. Suyadi
atau Raden Soejadi yang lahir pada tanggal 28 November 1932 di wilayah Puger,
Jember, Jawa Timur. Beliau merupakan anak ketujuh dari sembilan bersaudara.
Sosok Pak Raden terkenal dengan aksesoris khasnya yaitu mengenakan beskap
hitam, blangkon, kumis tebal palsu, serta tongkat kayu. Sejak kecil Drs. Suyadi
atau yang akrab disapa Pak Raden sangat hobi dalam menggambar dengan
menggunakan arang atau kapur dihalaman rumahnya. Dengan menggambar, ia merasa
menemukan dunianya sehingga tak jarang tembok rumahnya juga dipenuhi dengan
gambar yang dibuat oleh Suyadi atau Pak Raden. Hobi menggambarnya kemudian
mengantar pak raden masuk ke jurusan seni rupa di ITB (Institut Teknologi
Bandung) pada tahun 1952.
Di kampus ITB pula bakatnya dalam menggambar makin terasah
dan makin mencintai dunia seni. Di kampusnya itu, ia banyak menghasilkan karya
berupa buku cerita bergambar untuk anak-anak dimana ia sebagai ilustrator dan
penulis ceritanya serta ia juga membuat film pendek animasi untuk anak-anak. Ia
kuliah di ITB sampai tahun 1960. Lulus dari ITB, Pak Raden atau Suyadi kemudian
melanjutkan pengetahuannya tentang animasi di Perancis, ia belajar disana
selama empat tahun antara tahun 1961 hingga 1965.
Keahliannya dalam hal animasi makin terasah semakin
membuatnya mencintai dunia seni yang kemudian kelak akan membuatnya terkenal
dan namanya dikenang di Indonesia. Kembali dari Perancis, Pak Raden atau Drs.
Suyadi kemudian menjadi staf pengajar di jurusan Seni Rupa dalam seni Ilustrasi
di ITB (Institut Teknologi Bandung) dari tahun 1965 hingga 1975, ia juga
mengajar khusus animasi di Institut Kesenian Jakarta.
Menciptakan Tokoh Si Unyil hingga dikenal sebagai Pak Raden
Kemudian memasuki tahun 1980, Pak Raden kemudian menciptakan
tokoh 'Si Unyil' yang terkenal. Kata 'Unyil' sebenarnya berasal dari kata
'Mungil' yang artinya 'kecil'. Bersama dengan itu ia juga menciptakan tokoh Pak
Raden yang dikenal sebagai tokoh antagonis dalam serial Sandiwara boneka Si
Unyil yang ditayangkan di TVRI kala itu, ia menjadi pengisi suara tokoh Pak
Raden yang kemudian membuatnya dikenal dengan nama Pak Raden.
Selain menciptakan boneka tokoh si Unyil dan Pak Raden,
Suyadi atau Pak Raden juga menciptakan tokoh karakter lainnya yaitu Pak Ogah
serta Bu Bariah. Selain itu, ia juga berperan sebagai Art director dalam serial
Si Unyil di TVRI. Serial sandiwara boneka Si Unyil sendiri yang tayang setiap
hari minggu banyak digemari oleh orang-orang di Indonesia khususnya anak-anak
pada tahun 1981 yang tayang di TVRI yang di produksi oleh PPFN hingga tahun
1993 dan sampai sekarang acara Si Unyil masih terus tayang di televisi dan
banyak memberikan informasi yang bersifat edukasi.
Selain menggambar atau melukis, Suyadi atau Pak Raden juga
hobi mendalang, mendongeng, membuat ilustrasi buku-buku anak, serta membuat
boneka. Ia juga dikenal rajin dalam membuat sketsa diatas kertas. Namun tak
pernah terbesit dalam dirinya untuk memamerkan sketsanya kepada publik.
Sketsanya ia biarkan berserakan di rumahnya, Pak Raden atau Drs. Suyadi lebih
memilih hidup membujang. Sejumlah penghargaan di bidang pustaka ia dapatkan
dari tahun 1970-an sampai sekarang atas karya-karyanya, Dia dianugerahi
penghargaan Ganesha Widya Jasa Utama karena jasa dan prestasi yang menonjol
sebagai Pelopor Bidang Industri Kreatif Klaster Animasi dan Tokoh Animator di
tingkat nasional. Penghargaan tersebut diterimanya pada peringatan 92 tahun
Pendidikan Tinggi Teknik di Indonesia di Aula Barat ITB. Pada tahun 2008 yang
lalu, ia masih sempat mengeluarkan buku anak-anak yang diberi judul 'Petruk
Jadi Raja'.
Selama hidupnya, Pak Raden atau Drs. Suyadi terus
memperjuangkan hak cipta dari boneka Si Unyil sebab, hak cipta dari Boneka
tersebut dipegang oleh PPFN yang memproduksi Serial Si Unyil ketika itu namun
pemegang hak cipta sebenarnya adalah Pak Raden atau Drs. Suyadi. Mengenai hak
cipta tersebut, pada 14 Desember 1995, Drs. Suyadi membuat kesepakatan penyerahan
hak cipta atas nama Suyadi kepada Perusahaan Umum Produksi Film Negara (PPFN).
Dalam perjanjiannya, terdapat kesepakatan kedua belah pihak mengenai hak cipta
Si Unyil yang berlaku selama lima tahun terhitung sejak ditandatanganinya
perjanjian tersebut. Akan tetapi, PPFN menganggap bahwa perjanjian penyerahan
hak cipta tersebut tetap pada PPFN untuk selamanya. Pak Raden bahkan tak pernah
mendapatkan royalti dari boneka yang ia ciptakan tersebut, hal itu juga yang
membuat kehidupannya memprihatinkan.
Pak Raden Pencipta Tokoh Si Unyil Meninggal Dunia
Pak Raden lebih banyak menghabiskan waktunya di rumahnya
menghibur warga sekitar terutama anak-anak di jalan Petamburan II No, 27, Tanah
Abang Jakarta Pusat. Hingga akhir hayatnya, pak raden terus berharap agar hak
cipta Tokoh Si Unyil kembali kepadanya. Pada tanggal 30 Oktober 2015 pukul 10
malam, Pak Raden atau Drs. Suyadi
menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit Pelni karena penyakit Sendi atau
Osteoarthritis yang ia derita. Pak Raden wafat di usia 82 tahun. Ia dimakamkan
di TPU Jeruk Purut, Jakarta pada tanggal 31 Oktober 2015. Itulah Biografi
singkat mengenai Pak Raden yang merupakan pencipta Tokoh Si Unyil. Semoga
informasi ini bisa bermanfaat buat pembaca sekalian. Selamat Jalan Pak Raden.
:)
0 comments:
Post a Comment