PELAJARAN DARI GAGALNYA PERAMPOKAN DAN PENYANDERAAN DI PONDOK INDAH

Posted by Menginspirasi Bersama on 4:27:00 AM

Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel menilai ada enam hal pelajaran yang bisa diambil masyarakat dalam kasus perampokan gagal di perumahan elite di Pondok Indah, Jakarta Selatan, Sabtu (3/9/2016) lalu.

Yakni, keamanan dan tidak amannya sebuah perumahan ternyata bukan ditentukan oleh elit atau tidak elitnya perumahan itu. “Sebab setiap lingkungan punya potensi bahayanya masing-masing,” kata Reza.


Kedua, sarapanlah sebelum beraktivitas. “Agar kadar gula darah optimal, sehingga otak bekerja optimal pula. Efeknya, perencanaan matang, koordinasi rapi, sasaran bisa diraih, dan emosi terkendali,” kata Reza. Sebab disinyalir, pelaku perampokan tidak sarapan sehingga gagal dalam aksinya.

Ketiga, menurut Reza, adalah begitu anda mengkontak polisi, pasang stopwatch. “Hitung berapa menit sampai langkah pertama polisi di TKP. Sebab program prioritas ke-10 Polri adalah quick response, quick win,” kata Reza.

Pelajaran keempat, katanya, polisi patut diekspos oleh media untuk mencegah merusaknya perasaan tidak aman di masyarakat. “Tapi hati-hati, tayangan live di media elektronik, bisa memengaruhi perilaku penyandera juga secara real time. Rencana operasi polisi bisa bocor, korban bisa di ambang maut,” katanya.


Kelima kata Reza, pasang panic button yang bisa menyalakan lampu bahaya di depan rumah. “Dengan begitu, semoga sekuriti bisa cepat bereaksi,” katanya.

Dan terakhir kata Reza, karena perampok berbeda denga maling, dimana perampok umumnya siap frontal, bahkan sampai membuat jatuh korban, maka sebaga antisipasi, sekiranya mampu, upayakan asuransi jiwa. “Yang berbasis syariah, mudah-mudahan lebih berkah,” kata Reza.

Nama Anda
New Johny WussUpdated: 4:27:00 AM

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.

Privacy Policy

CB