Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel
menilai ada enam hal pelajaran yang bisa diambil masyarakat dalam kasus
perampokan gagal di perumahan elite di Pondok Indah, Jakarta Selatan, Sabtu
(3/9/2016) lalu.
Yakni, keamanan dan tidak amannya sebuah
perumahan ternyata bukan ditentukan oleh elit atau tidak elitnya perumahan itu.
“Sebab setiap lingkungan punya potensi bahayanya masing-masing,” kata Reza.
Kedua, sarapanlah sebelum beraktivitas.
“Agar kadar gula darah optimal, sehingga otak bekerja optimal pula. Efeknya,
perencanaan matang, koordinasi rapi, sasaran bisa diraih, dan emosi
terkendali,” kata Reza. Sebab disinyalir, pelaku perampokan tidak sarapan
sehingga gagal dalam aksinya.
Ketiga, menurut Reza, adalah begitu anda
mengkontak polisi, pasang stopwatch. “Hitung berapa menit sampai langkah
pertama polisi di TKP. Sebab program prioritas ke-10 Polri adalah quick
response, quick win,” kata Reza.
Pelajaran keempat, katanya, polisi patut
diekspos oleh media untuk mencegah merusaknya perasaan tidak aman di
masyarakat. “Tapi hati-hati, tayangan live di media elektronik, bisa
memengaruhi perilaku penyandera juga secara real time. Rencana operasi polisi
bisa bocor, korban bisa di ambang maut,” katanya.
Kelima kata Reza, pasang panic button yang
bisa menyalakan lampu bahaya di depan rumah. “Dengan begitu, semoga sekuriti
bisa cepat bereaksi,” katanya.
Dan terakhir kata Reza, karena perampok
berbeda denga maling, dimana perampok umumnya siap frontal, bahkan sampai
membuat jatuh korban, maka sebaga antisipasi, sekiranya mampu, upayakan
asuransi jiwa. “Yang berbasis syariah, mudah-mudahan lebih berkah,” kata Reza.
0 comments:
Post a Comment