Alasan Inggris Keluar Dari Uni Eropa dan Fakta Lain Yang Harus Kamu Tahu Tentang Brexit

Posted by Menginspirasi Bersama on 8:58:00 PM

Oke, seluruh dunia saat ini sedang membicarakan Brexit, atau keluarnya Inggris dari keanggotaan Uni Eropa. Tapi apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa Inggris memutuskan keluar? Bagaimana dampaknya? (baca: apa dampak bila inggris keluar dari uni eropa serta hubungan Inggris dengan RI)
Kami telah mengumpulkan beberapa jawaban untuk pertanyaan-pertanyaanmu. Jawaban ini berasal dari berbagai sumber seperti BBC, The Telegraph, Associated Press yang dikutip oleh JakartaPost, serta Reuters yang dikutip oleh JakartaGlobe.
Kita mulai dengan...

Apa yang sebenarnya terjadi?


Sebuah referendum telah dilaksanakan pada hari Kamis, 23 Juni kemarin untuk menentukan apakah Inggris akan tetap berada sebagai anggota di Uni Eropa atau meninggalkan keanggotaannya. Hasilnya menunjukkan bahwa 52% penduduk Inggris Raya (yang termasuk Skotlandia dan Irlandia Utara) memutuskan untuk keluar dari kenaggotaan Uni Eropa. Inilah yang disebut Brexit (Britain dan Exit).

Lalu apa itu referendum? Dan kenapa juga referendum ini dilaksanakan?


Referendum di Inggris ini dilaksanakan karena memang pada tahun 2015 Perdana Menteri Inggris David Cameroon menjanjikan akan mengadakan referendum saat berkampanye. Terakhir kali referendum dilaksanakan adalah tahun 1975 dimana hasilnya adalah Inggris tetap berada di Uni Eropa. Namun pihak Parlemen Inggris menganggap Uni Eropa sudah berubah banyak semenjak tahun 1975. Pihak Parlemen merasa Uni Eropa sudah mencampuri urusan Ingggris terlalu banyak.

Bentar bentar, Uni Eropa itu apa ya?


Uni Eropa muncul dari keinginan untuk perdamaian setelah terjadi Perang Dunia II. Lima tahun setelah Perang Dunia II berakhir, Perancis dan Jerman membuat rencana agar kedua negara tidak pernah berperang lagi. Hasilnya bukan hanya Perancis dan Jerman, tapi total 6 negara akhirnya membuat persetujuan perdamaian dan perdagangan bersama pada tahun 1950. Inggris bergabung dengan kerjasama ini pada tahun 1973. Hingga saat ini, anggota Uni Eropa berjumlah 28 negara (menjadi 27 setelah Inggris keluar).

Lah itu bagus tuh Uni Eropa, kenapa Inggris malah milih keluar?

Walaupun kelihatannya Uni Eropa adalah ide yang cemerlang, kenyataanya tidak sesederhana itu. Demi keberlangsungan Uni Eropa, tentu saja dibutuhkan dana. Dana ini diambil dari iuran setiap negara anggota. Namun, biaya iuran tidak sama untuk setiap negara. Negara dengan kemampuan finansial yang besar seperti Jerman, Perancis, dan Inggris harus membayar iuran yang tinggi. Sementara negara dengan kemampuan finansial tidak sekuat negara anggota lain seperti Hungaria, Polandia, dan Yunani dapat membayar lebih rendah. Ini adalah salah satu alasan Inggris memilih keluar.

Selain masalah iuran, berbagai keputusan juga diambil oleh badan tersendiri yakni Komisi Eropa (European Commission) dan keputusan ini mengikat seluruh anggota Uni Eropa. Untuk kasus penanganan migran dari timur tengah yang berdatangan ke Eropa misalnya, Komisi Eropa memutuskan bahwa Eropa akan membukakan pintu bagi para migran. Negara dengan keuangan tidak terlalu mapan seperti Yunani tentu mengalami kesulitan dengan kebijakan ini. Mereka baru saja mendapat pinjaman setelah dililit hutang dan tidak mampu membayar hutangnya, namun sekarang harus membiayai para migran. Masalah ini juga dialami oleh negara anggota lain, bahkan yang keuangannya lebih baik seperti Inggris sekalipun.

Emang segede apa sih iurannya? Kok sampe harus keluar dari Uni Eropa?


Tabel ini menunjukkan besaran iuran yang dibayarkan oleh setiap negara anggota. Seperti yang terlihat di tabel, Inggris merupakan penyumbang iuran terbesar ketiga setelah Jerman dan Perancis. Dengan total dana terkumpul 145 miliar Euro (2.168 trilun rupiah) pada tahun 2015, artinya iuran 12,57% yang dibayarkan Inggris tahun lalu adalah 18,2 miliar Euro (272 triliun rupiah).

Tapi masa gak ada untungnya sih kalo Inggris tetap jadi anggota Uni Eropa?

Salah satu alasan para pendukung Inggris tetap berada di Uni Eropa adalah alasan ekonomi. Walaupun Inggris harus membayar iuran kenggotaan setiap tahunnya, namun Inggris juga mendapat berbagai kemudahan dalam menjual barang dan jasa yang dihasilkan ke negara anggota lain. Hal ini dimungkinkan karena tidak adanya penerapan tarif untuk transaksi sesama anggota. Akan berbeda halnya jika Inggris bukan lagi anggota Uni Eropa. Setiap transaksi dengan negara anggota akan dikenakan tarif, sama seperti transaksi dengan negara-negara non-Uni Eropa. Hal ini dianggap dapat menghambat laju perekonomian Inggris.

Selain itu, pihak yang pro Uni Eropa berpendapat bahwa imigran yang datang dari timur tengah justru dapat menjadi tenaga kerja yang menggerakan perekonomian. Setelah bekerja nantinya mereka juga akan menjadi pembayar pajak di Inggris.

Jadi sekarang Inggris sudah resmi keluar dari Uni Eropa?
Hasil referendum memang menunjukkan penduduk Inggris ingin keluar dari Uni Eropa. Tapi berbagai negosiasi antara kedua pihak harus dijalani untuk menentukan berbagai hal kedepannya. Salah satunya adalah untuk memisahkan perekonomian Inggris dan Uni Eropa yang saat ini sudah terikat. Proses ini dapat memakan waktu 2 tahun bahkan lebih. Selama masa negosiasi ini, Inggris masih dianggap negara anggota Uni Eropa. Artinya Inggris masih harus mematuhi segala peraturan dan perjanjian keanggotaan, namun tidak berhak untuk memberikan suara dalam pengambilan keputusan lagi.


Sumber / Reference :: http://says.com/

Nama Anda
New Johny WussUpdated: 8:58:00 PM

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.

Privacy Policy

CB