4 KULINER BOSNIA-HERZEGOVINA WAJIB COBA

Posted by Menginspirasi Bersama on 6:16:00 PM



Salah satu highlight sebuah perjalanan adalah kesempatan untuk mencicipi kuliner lokal. Kami pun senang bisa mencicipi beberapa kuliner khas Bosnia ketika mengunjungi negeri ini. Alhamdulillah. Apalagi di wilayah negara bagian Bosnia dan Herzegovina, makanan halal mudah ditemukan.
Olahan daging menjadi salah satu menu pokok warga lokal. Berbagai variasi daging dimasak dengan cara dipanggang, digoreng, dijadikan sup, ataupun dikeringkan begitu saja. Di Sarajevo kami sempat makan steak murah meriah di sebuah restoran di Bascarsija. Enak pula. Lalu kuliner apa saja yang sebaiknya dicoba ketika mengunjungi negeri ini?

1. Cevapcici



Cevapcici merupakan olahan daging cincang, terbuat dari daging sapi atau daging domba atau campuran keduanya. Dicampur bumbu antara lain, bawang bombay, bawang putih, merica, garam, dan paprika bubuk, adonan daging kemudian dibentuk dan dipanggang di atas arang kayu. Bentuknya kadang lonjong pipih atau berbentuk jari-jari mungil.
Cevapcici dijual di warung-warung khusus (Cevabdzinica), atau di rumah makan biasa. Dua kali Emak mencoba Cevapcici. Pertama di sebuah restoran steak di daerah Bascarsija, kota tua Sarajevo.  Rasa keduanya mirip saja. Gurih. Walau dibakar, Cevapcici tak kering saat digigit.
Yang Emak makan sepertinya campuran daging sapi dan domba. Penyajian keduanya mirip. Disajikan di atas piring lebar. Bersama roti bundar lebar yang tengahnya berongga, potongan bawang bombay dan saus yoghurt. Cevapcici dimasukkan dalam roti berongga bersama bawang bombay dan sausnya, baru dimakan. Daging bakar ini juga bisa dimakan bersama kentang goreng maupun nasi.

2. Burek



Salah satu makanan murah meriah dan mudah didapatkan adalah Burek. Warung Burek (Buregdzinica) bertebaran di mana-mana. Burek juga bisa dibeli di toko roti.
Saat Retno, seorang teman yang tinggal di Sarajevo mengajak makan Burek, Emak langsung terkenang Borek. Pastry isi dari Turki yang sudah berkali kami cicipi. Tebakan Emak benar. Burek adalah Borek versi Bosnia.
Burek adalah pastry isi rasa gurih. Isinya bervariasi. Lembaran-lembaran kulit pastry dilapisi mentega cair/minyak zaitun, susu/yoghurt dan telor kocok, diisi dengan bahan isi yang diinginkan, dipanggang.
Di sebuah Buregdzinica, aneka macam Burek ditata di atas talam-talam persegi. Berdasarkan isinya. Pembeli bisa memilih isi daging cincang, kentang, bayam, atau keju putih. Jika Borek Turki biasanya berbentuk persegi lebar, Burek lebih sering berbentuk gulungan panjang berdiameter kira-kira 2 – 3 cm. Gulungan tersebut ditata berbaris di atas loyang sebelum dipanjang. Jika loyang berbentuk lingkaran, gulungan Burek disusun mirip sebuah spiral.
Porsi Burek diambil sesuai keinginan pembeli. Lalu ditimbang. Burek bisa dimakan di warung atau dibungkus. Jika dimakan ditempat, alasnya berupa piring bundar dan lebar berbahan metal.
Semua Burek di Buregdzinica tersebut Emak cicipi. Apalagi saat itu sedang lapar. Setelah beberapa jam jalan-jalan sambil kedinginan di Sarajevo. Semuanya lezat. Gurihnya pas. Kulit pastry-nya empuk namun renyah di bagian terluarnya. Menurut Emak, yang paling enak adalah Burek isi daging cincang yang disiram saus yoghurt. Creamy.

3. Bosanska Kahva (Mokka)



Penyuka kopi pasti tak kan melewatkan kesempatan untuk menyeruput Bosanska kahva, kopi Bosnia. Ia dimasak secara tradisional di dalam sebuah Dzezva. Sebuah cerek kecil langsing yang bagian luarnya terbuat dari tembaga.
Mokka, berarti kopi, menurut Wikipedia, berasal dari kata al Mucha. Sebuah tempat di tepi Laut Merah. Di mana dahulu kopi dari Ethiopia berjenis Coffea arabica atau dikenal sebagai kopi arabika diekspor ke seluruh dunia.
Bagian atas Dzezva punya pegangan mirip sendok. Dzezva banyak dijual di pasar tradisional. Seperti Bascarsija di Sarajevo dan Kujundziluk Mostar. Kadang dijual satu set. Terdiri atas nampan bundar, cerek, wadah gula, dan gelas-gelas kopi mini.
Bagi warga Bosnia, kopi bukan hanya minuman rakyat, namun sebuah simbol persahabatan dan keramahtamahan. Jika ada ajakan minum kopi artinya bukan hanya minum kopi bareng-bareng. Melainkan sebuah ajakan ramah tamah, atau mendiskusikan hal-hal penting.
Emak mencicipi kopi Bosnia di kota kecil Konjic. Di sebuah rumah makan di tepi Sungai Neretva yang airnya sebening kristal. Sembari mendengarkan cerita tentang Perang Bosnia.
Kopi terhidang di atas nampan. Satu Dzezva kecil, satu gelas kosong, dan satu wadah gula. Di atas gula ada sepotong lokkum dicocok tusuk gigi, manisan mirip jelly kenyal. Emak menuangnya pelan ke dalam gelas. Memasukkan gula, dan mengaduknya. Kopi ini sangat pekat. Seperti kopi tubruk. Dalam satu cerek, Emak taksir, setengahnya adalah bubuk kopi. Ada sedikit rasa asam ketika diminum. Ia diminum sambil makan lokkum. Menjadikan perpaduan antara manis, pahit dan sedikit asam.

4. Sup Bey



Di rumah makan ini pula Emak mencicipi sup Bey atau Begova Corba. Di rumah-rumah, sup ini dihidangkan di hari-hari ibur atau perayaan. Bahan utamanya adalah daging ayam dan sayuran seperti wortel dan okra. Dibumbui perasan lemon, seledri, garam, merica, dan peterseli. Walau dicampur yoghurt, sup Bey tidak terlalu kental dan tidak terlalu ‚berat‘ di perut. Potongan roti tawar putih disediakan sebagai teman makan sup. Gurih, sedikit asam menyegarkan. Cocok dimakan ketika cuaca dingin atau panas. Enak dan suka bikin kangen Bosnia.


Sumber / References :: http://keluargapelancong.net/

Nama Anda
New Johny WussUpdated: 6:16:00 PM

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.

Privacy Policy

CB