7 TEMPAT KEDAI KOPI TERTUA DI INDONESIA

Posted by Menginspirasi Bersama on 6:07:00 PM

Sejarah kopi berada di Indonesia dimulai empat abad lalu. Ketika India mengirimkan bibit biji kopi Yemen atau yang dikenal dengan Arabica kepada Pemerintahan Belanda di Batavia pada tahun 1696. Namun bibit pertama tersebut gagal tumbuh karena terjadi banjir di Jakarta (Batavia).  Kemudian pengiriman yang ke 2 sukses. Benih biji kopi tersebut tumbuh di Indonesia. Pada tahun 1711, biji-biji kopi dikirim ke Eropa. Dalam kurang waktu 10 tahun, pengiriman kopi meningkat hingga 60 ton per tahun. Indonesia saat itu telah menjadi daerah perkebunan kopi selain di luar Arab dan Ethiopia.

Berikut ini kedai kopi legendaris atau bisa dikatakan tertua yang ada di Indonesia.

1. Warung Tinggi Tek Sun Ho - Tahun 1878



Warung Tinggi berdiri pada tahun 1878. Sebelumnya bernama Tek Sun Ho. Pendirinya bernama Liaw Tek Soen. Kedai pertama yang didirikan oleh Liaw Tek Soen berada di jalan Moolen Vliet Oost, Batavia atau Hayam Wuruk, Jakarta. Apabila dihitung mulai berdirinya, kedai ini sudah berusia 138 tahun, sudah melintasi lima generasi keturunannya yang mempertahankannya.

Warung Tinggi saat ini memiliki cabang berada di mal Grand Indonesia, Jakarta Pusat. Namanya ditambah menjadi Koffie Warung Tinggi.

2. Warung Kopi Ake - Tahun 1921



Tradisi meminum kopi di daerah Belitung sudah lebih dari 100 tahun. Diantara para legenda yang bertahan yang tertua adalah Warung Kopi Ake. Warung ini berdiri pada tahun 1921, seperti dilansir Detik. Warung Kopi Ake berada di Jalan KV Senang 57, Tanjung Pandan, Belitung.

Resep pun tetap sama sejak dulu. Uniknya masih terdapat dua teko air mirip yang digunakan kakek buyutnya dulu.

3. Kedai Massa Kok Tong - Tahun 1925



Kedai kopi Massa Kok Tong mulai dirintis pada tanggal 29 Juni 1925 oleh perantau berasal negeri Tiongkok bernama Lim Tee Kee. Awal berdiri, Lim Tee Kee baru berumur 17 tahun. Kedai kopi Massa pertama terletak di Jalan Cipto No. 109/115, Pematangsiantar, Sumatra Utara dengan nama Heng Seng.
Demi menjaga kualitas, Lim Tee Kee sendiri memilah biji kopi pilihan, meracik, dan menggonseng hingga tahap menyeduh. Alhasil, Citarasa Klasik!

Saat ini kedai Massa Kok Tong banyak membuka cabang baru salah satunya di kota Siantar. Tak berhenti di situ saja, kedai ini membuat pabrik pengolahan kopi sendiri.

4. Kedai Es Kopi Tak Kie - Tahun 1927



Kedai Es Kopi Tak Kie ini berada di kawasan Glodok, Jakarta Barat. Tepatnya di Jalan Pintu Besar Selatan III Nomor 4-6. Kedai kopi mulai berdiri pada tahun 1927.

Kedai Kopi Es Tak Kie mulai dirintis oleh perantau dari negara Tiongkok, bernama Liong Kwie Tjong yang kemudian dilanjutkan oleh Liong Tjen. Saat ini Kedai dikelola oleh generasi ketiga yaitu Latif Yulus atau sering dipanggil Ayauw dan Liong Kwang Joe.

Kopi andalannya yang cukup dikenal adalah Es kopi Tak Kie. Kopi ini merupakan perpaduan kopi dari jenis kopi Robusta maupun Arabika dari Lampung, Toraja sampai Sidikalang.

5. Kedai Warung Kopi Purnama - Tahun 1930



Kedai Warung kopi Purnama berdiri sejak 1930, tempatnya berada di ruas Jalan Alkateri, Bandung. Pendiri kedai Warung Kopi Purnama adalah Yong A Thong. Dia perantauan dari Medan yang hijrah ke Bandung. Awal berdiri warung ini bernama Chang Chong Se yang artinya silakan mencoba. Nama itupun diganti menjadi Warung Kopi Purnama karena kebijakan pemerintah Indonesia yang mewajibkan penggunaan pemakaian nama Indonesia pada tahun 1966. Arti dari nama purnama yakni terang dan bulat sempurna.

6. Warung Kedai Kopi Phoenam - Tahun 1946



Pendiri Warung Kopi Phoenam ini didirikan oleh Liong Thay Hiong pada tahun 1946. Awal pendirian kedai beralamat di Jalan Nusantara, Makassar di daerah pelabuhan. Nama Phoenam memiliki artian yaitu tempat singgah di selatan. Saat ini warung kopi kedai Phoenam sudah berada di Jakarta.

7. Warung Kopi Solong - Tahun 1974



Jika sedang mampir ke Aceh kurang lengkap jika tidak mampir ke kedai kopi. Salah satunya yaitu Kedai Solong di kawasan Ulee Kareng, Banda Aceh.

Warung kopi ini berdiri sejak 1974. Menurut Cek Nawi, generasi penerus usaha ini, Solong hanyalah nama panggilan ayahnya ketika masih bekerja pada orang Tionghoa di Peunayong atau suatu kawasan pemukiman etnis Tionghoa di Banda Aceh.




Nama Anda
New Johny WussUpdated: 6:07:00 PM

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.

Privacy Policy

CB