BIOGRAFI ARTHUR FRIEDENREICH

Posted by Menginspirasi Bersama on 5:23:00 PM



Arthur Friederinch adalah Salah satu bintang besar pertama dari sepak bola Brasil,Dia memainkan peran penting dalam mengubah sikap negaranya yang pada saat itu pemain kulit hitam tidak diizinkan untuk bermain secara profesional.Dia juga terkenal karena berhasil mengembangkan beberapa teknik yang para bintang Brasil lakukan saat ini, dan Dia juga menjadi pemain pertama kali yang berhasil mencetak 1000 gol (1909-1935), tercatat Ia mencetak 1329 goals dalam 1239 pertandingan.

Friedenreich lahir di São Paulo pada 18 Juli 1892. Ia adalah anak dari seorang ayah Jerman dan ibu Afrika-Brasil, hal ini menyebabkan Ia menjadi sasaran perlakuan rasisme yang pada saat itu tersebar luas di masyarakat Brasil.

Di awal karirnya ia bahkan tidak diizinkan untuk bersosialisasi dengan rekan satu tim kulit putih. Bahkan dikabarkan bahwa, Ia bersama dengan pemain ras campuran lainnya mencoba untuk membuat diri mereka terlihat 'lebih putih' agar diperbolehkan untuk bermain.



Karirnya dimulai pada tahun 1909 ketika ia bergabung SC Germania, pilihan yang logis mengingat latar belakang ayahnya. SC Germania telah didirikan sepuluh tahun sebelumnya oleh migran Jerman yang berada di São Paulo. Pada tahun 1911 ia pindah untuk bergabung dengan klub São Paulo, Mackenzie College. 16 gol Ia cetak untuk Mackenzie di kejuaraan wilayah São Paulo, Hal itu membuatnya menjadi pencetak gol terbanyak di musim 1912, dan menyebabkan Ia dipanggil untuk tim nasionalBrazil melawan Argentina diajang tidak resmi.

Dan Friedenreich mencetak satu gol Brasil, namun Brasil mengalami kekalahan 6-3. Skill dan teknik penguasaan bolanya membuat terkesan semua klub terkemuka di daerah Sao Paulo. Kemampuannya mengejutkan banyak orang karena jika dilihat dati bentuk badannya yang relatif kecil (178 cm) dan Ia pun mendapat julukan 'The Tiger'. Selama lima tahun, Friedenreich berpindah berbagai klub di daerah sekitar São Paulo, termasuk Americano, Atlas, Paulista, Paysandu dan Paulistano. Ia juga membuat sejarah dengan Ypiranga, yang membawa dia menjadi pencetak gol terbanyak liga di tahun 1914. Tahun itu juga Ia menjadi debut resminya bersama tim nasional Brasil, dan Friedenreich bermain pertama kalinya pada saat pertandingan persahabatan melawan klub Inggris Exeter City sisi.

Ia menjadi pemain penting dari tim nasional Brasil, dan pada tahun 1916 Ia masuk dalam skuad untuk kejuaraan Amerika Selatan yang pertama kali (sekarang Copa América). Dalam turnamen yang diadakan di Argentina, Brasil melakukan dua pertandingan,yang pertama mereka melawan Chile dan negara tuan rumah (Argentina) dengan hasil seri, tapi masih memiliki kesempatan untuk menjadi juara jika mereka mampu mengalahkan Uruguay dalam pertandingan terakhir mereka. Friedenreich membuat Brasil memimpin terlebih dahulu, tetapi Uruguay memukul balik untuk menang 2-1 dan akhirnya Brasil gagal juara di turnamen tersebut.

Meskipun ia tidak ambil bagian dalam Kejuaraan Amerika Selatan yang kedua pada tahun berikutnya, pada tahun 1917 Ia bermain untuk Paulistano dan merupakan awal dari karier yang luar biasa, Ia berhasil menjadi pencetak terbanyak untuk tingkat klub.

Friedenreich menduduki puncak pencetak gol terbanyak di Kejuaraan wilayah São Paulo empat kali antara 1917 dan 1921. Ia berada di Paulistano sampai 1929, Ia berhasil meraih tujuh gelar kejuaran wilayah (Pada saat itu di Brazil ada dua kompetisi jadi Paulistano berbagi juara dengan klub lain). Ia berhasil membawa Paulistano menjadi tim Brasil pertama yang tur Eropa, dan 11 golnya dalam delapan pertandingan menyebabkan Ia menjadi bintang sepak bola kelas dunia.



Friedenreich juga mendapat kesempatan kedua untuk bermain di Kejuaraan Amerika Selatan, di kandang sendiri pada tahun 1919. Hattricknya melengkapi kemenangan 6-0 dalam pertandingan pembukaan atas Chile, dan membantu Brasil berada di puncak klasmen bersama dengan Uruguay, hal ini membuat juara harus ditentukan melalui play-off. Dan pertandingan menjadi pertandingan terlama dalam sejarah kejuaraan tersebut, pertandingan tersebut membutuhkan empat periode tambahan waktu 15 menit, sebelum Friedenreich meraih sukses untuk Brasil dengan gol di menit 122, mengantarkan Brazil menjadi juara untuk pertama kalinya dan Friedenrich menjadi pencetak gol terbanyak dalam kejuaaran tersebut dengan empat gol.

Dia kembali tidak dipanggil masuk skuad untuk kejuaraan Amerika Selatan 1921, diduga karena pemerintah tidak ingin pemain kulit hitam untuk ambil bagian. Protes atas perlakuan terhadapnya menjadi titik balik dalam usaha mengakhiri diskriminasi rasial dalam sepak bola Amerika Selatan. Pada tahun 1922 dan 1925, Friedenreich kembali ikut ambil bagian di dua Kejuaraan Amerika Selatan. Pada tahun 1922, Brasil berhasil merebut gelar, tetapi Friedenreich tidak mencetak gol dalam turnamen ini, bahkan Ia tidak bermain di final. Pada tahun 1925, Ia bermain dalam pertandingan menentukan melawan Argentina pada Hari Natal. Dan Friedenreich membuka gol saat Brasil melanjutkan untuk memimpin 2-0 pada akhir babak pertama. Argentina berhasil meyamakan kedudukan menjadi 2-2 dan akhirnya Argentina keluar sebagai Juara untuk kedua kalinya.

Meskipun telah berusia 30 tahun, Friedenreich masih menjadi pencetak gol yang produktif klub dan menjadi pencetak gol terbanyak di liga Wilayah São Paulo pada tahun 1927 dan 1929. Pada tahun 1930, Piala Dunia pertama diadakan, meskipun Friedenreich berusia hampir 38 th, dia masih dianggap sebagai calon kuat untuk dipanggil masuk tim nasional Brasil. Namun, Faktanya Ia tidak dipanggil masuk timnas Brasil hal ini menimbulkan kontroversi di Brasil. Beberapa orang menyatakan bahwa Federasi Sepakbola Brasil lebih menyukai pemain yang berasal dari daerah Rio daripada pemain dari daerah São Paulo. Penampilan terakhir internasionalnya terjadi pada saat Brasil menang 3-2 atas Prancis tak lama setelah berakhirnya Piala Dunia, tapi karirnya akan terus selama beberapa tahun lagi di tingkat klub.

Sebagian besar karirnya dihabiskan dengan bermain bagi São Paulo FC. Antara 1930 dan 1935 Ia telah mencetak 106 gol untuk klub dalam 127 penampilan dan ikut membantu memenangkan gelar, dia hanya kehilangan satu pertandingan di musim 1931. Karir Friedenreich berakhir setelah musim 1935, dimana saat itu Ia berusia 43 tahun dan telah bermain di level tertinggi di Sao Paulo selama 26 tahun. Ada banyak pendapat tentang berapa banyak gol yang dicetak selama kariernya, dimana tidak ada catatan yang akurat mengenai halm itu. Banyak sumber mengatakan bahwa Ia telah mencetak gol lebih dari 1.000, dan ada yang mengatakan bahwa ia telah mencetak 1.329 gol. Beberapa sumber menyatakan bahwa Ia adalah pencetak gol tertinggi dalam sejarah sepakbola, dan yang lain memberinya tempat kedua setelah Pele.

Setelah menderita penyakit Alzheimer, Friedenreich meninggal pada September 1969, pada usia 77. Kontribusinya kepada sepak bola sebanding dengan jumlah gol yang Ia mencetak. Dia tercatat sebagai pemain pertama yang mencetak lebih dari 1000 gol dan Ia juga telah menemukan tekhnik dribel dan melewati lawan yang berkembang seperti sekarang ini. Dan Yang paling penting, karirnya membuka jalan bagi generasi masa depan pemain kulit hitam di Brasil, dan membantu untuk memecahkan masalah Rasialisme di Brasil dan seluruh dunia.




Nama Anda
New Johny WussUpdated: 5:23:00 PM

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.

Privacy Policy

CB