Pemuda Indonesia kembali menuai prestasi di tingkat dunia.
Setelah sebelumnya dihebohkan dengan Rio Haryanto, seorang pembalap muda yang
berkiprah di ajang Formula 1, kini 17 nama pemuda masuk ke dalam jajaran 30
Under 30 Asia Forbes.
Forbes membagi daftar tersebut ke dalam 10 kategori dengan
masing-masing berisi 30 nama. Dilansir dari Forbes, pemuda Indonesia hampir ada
di setiap kategori. Berikut 17 pemuda Indonesia yang masuk ke dalam catatan
Forbes:
Hiburan dan Olahraga
1. Joey Alexander
Sila (12 tahun), Musisi
Pada 2015, pianis jazz mudai ini menjadi orang Indonesia
pertama yang masuk ke dalam 200 chart Billboard AS dengan album debut 'My
Favourite Things'. Joey berada di posisi 174.
Album yang sama juga menjadi nominasi Grammy Februari ini
sekaligus menjadi nominasi termuda yang pernah menerima standing ovation saat
tampil di panggung megah tersebut.
Seni
1. Peggy Hartanto (27
tahun), Desainer
Usai menyelesaikan studinya di Raffles College of Design and
Commerce di Australia 2009 lalu, ia membuka usahanya di Jakarta pada 2011
dengan label Hartanto. Karyanya digunakan selebritis dunia seperti Gigi Hadid,
Michelle Williams dan Lindsay Lohan.
2. Helga Angelina
Tjahjadi (25 tahun), Co-founder Burgreens
Menjadi vegetarian sejak 2007 dan dengan keyakinan makanan
sehat dapat merubah hidup, ia membuka Burgreens. Sebuah restoran yang
menyajikan makanan organik. Berawal dari restoran kecil, kini Burgreens
memiliki total 32 pegawai.
Media, Marketing dan
Advertising
1. Carline Darjanto
(28 tahun), Entrepreneur
Carline membuat lebel Cotton Ink yang dirilis pada 2008
lalu. Label pakaian kasual tersebut dijual melalui media sosial. Pada 2011, ia
mulai merambah di e-commerce dan membuka toko offline pertamanya di Jakarta
pada 2015.
Perusahaannya memproduksi tujuh hingga delapan ribu potong
pakaian per bulan untuk konsumen di Australia, Malaysia, Singapura dan Eropa.
2. Yasa Paramita
Singgih (20 tahun, Founder dan Presiden Men's Republic
Singgih memulai label fashion Men's Republic dengan
melakukan penjualan melalui media sosial. Pada usia 16 tahun ia mulai menjual
kaos pria di bawah label Men's Republic. Lebel tersebut kini mampu meraup
ribuan dolar AS per bulan. PT Paramita Singgih juga mendapat konsumen di Hong
Kong, Makau, Taiwan, Malaysia dan Filipina.
3. Fery Unardi (28
tahun), Co-founder dan CEO Traveloka
Setelah menyelesaikan studi di MBA Harvard, Fery kembali ke
Indonesia. Ia membuat situs pemesanan online penerbangan dan hotel pada 2012.
Situs yang dikenal Traveloka kini berada di peringkat puncak di Indonesia
dengan lebih dari 7,5 juta orang mengunjungi situs itu tiap bulannya.
4. Merrie Elizabeth
(28 tahun), CEO dan Creative Director BloBar Salon
BloBar pada awalnya dimulai ketika Merrie mengejar gelar
master di Sekolah Bisnis Prasetiya Mulya pada 2014. Ia membuat perusahaan yang
memberi layanan kecantikan dengan harga murah. Ia membuka salon di kawasan
Kemang, Jakarta. Bisnisnya membesar dan bekerja sama secara online dengan
supplier.
Finance and Venture
Capital
1. Moses Lo (27
tahun), Founder dan CEO Xendit
Xendit merupakan layanan P2P pembayaran mobile yang fokus di
negara-negara Asia Tenggara. Lulusan master dari U.C. Berkeley dan sarjana dari
Universitas New South Wales ini juga menemukan Barker Bespoke, perusahaan
pakaian pria dan Skinnytie yang menjual dasi dan aksesoris. Ia juga berada di
bawah asosiasi Boston Consulting Group.
2. Abraham Vitor (23
tahun), Cofounder dan CEO Taralite
Viktor pernah menjadi analis investasi banking, pertama
dengan Boston Consulting Group dan kemudian dengan Nomura Investment Banking
yang membuatnya memiliki pengetahuan mendalam tentang keuangan.
Ia kemudian menjalani Taralite yang dikenal sebagai
multi-financers menyediakan pinjaman lunak untuk berbagai kebutuhan masyarakat
Indonesia.
Entreprise Tech
1. Abraham Ranardo
(25 tahun), Co-founder Mailbird
Ranardo menghubungkan manajemen email dengan kalender dan
aplikasi pesan. Mailbird kini digunakan hampir setengah juta orang. Ia juga
menjalin kemitraan dengan Dropbox, Evernote dan WhatsApp. Berkat bakat
pemrograman dan desainnya, Ranardo meraih penghargaan dua tahun berturut-turut
dari IT World untuk Mailbird.
Consumer Tech
1. Kevin Aluwi (29
tahun), Co-founder dan Chief Financial Officer Gojek
Aluwi mengakselerasi Uber, seperti aplikasi untuk menarik
motor dan taksi dan kini juga menerima permintaan pengiriman makan siang,
belanja bahan makanan dan parsel di pasar. Aplikasi ini telah diunduh sekitar
delapan juta kali.
2. Benny Fajarai (25
tahun), Founder Kreavi.com dan Qlapa.com
Benny menggabungkan dua passion-nya yakni ilmu komputer dan
seni menjadi sebuah bisnis. Ia membuat Kreavi, jejaring sosial pertama
Indonesia untuk profesional kreatif dengan memberi layaan seperti database bagi
perusahaan untuk mencari artistic talent. Ia menjual Kreavi pada awal 2015 dan
membuat Qlapa.com. Situs ini menjadi pasar untuk kerajinan tangan dan produksi
craft yang dirilis November 2015.
3 Arief Widhiyasa (28
tahun), Cofounder Agate Studio
Sebanyak 18 orang memulai firma ini pada 209 dan Widhiyasa
mengurusnya sekarang. Pada 2010, ia membuat permainan puzzle dan dimainkan satu
juta orang pada pekan pertama. Pada 2011, we sosial berbasis permainan Football
Saga diluncurkan dan telah memiliki 10 ribu pengguna aktif.
Social Entrepreneurs
1. Heni Sri Sundani
Jaladara (28 tahun), Founder Smart Farmer Kids In Action dan AgroEdu Jampang
Community
Heni menjadi tenaga kerja wanita di Hong Kong untuk membantu
keluarganya. Namun, setelah sekian lama, ia berselisih dengan agen yang
megirimnya. Ia pun belajar dan lulus dari Universitas Saint Mary di Hong Kong.
Setelah pulang ke tanah air, Heni membuat Gerakan Anak Petani Cerdas dan
Komunitas AgroEdu Jampang, sebuah sekolah gratis dan komunitas untuk membantu
kemiskinan penduduk desa.
2 Muhammad Alfatih
Timur (24 tahun), Cofounder dan CEO KitaBisa
KitaBisa telah membantu 37 ribu orang dengan lebih dari 590
inisiatif. Sebelum di KitaBisa, Alfatih bekerja sebagai peneliti di Indonesia Social
Entrepreneurship Association dan asisten CEO Rumah Perubahan.
Healthcare &
Science
1 Mesty Ariotedjo (26
tahun), Co-founder WeCare.id
Dibentuk pada Oktober 2015, dua bulan kemudia WeCar.id
menerima penghargaan Asia Social Innovation Award sebagai ide tebaik.
2. Leonika Sari Njoto
Boedioetomo (22 tahun), Founder dan CEO Reblood
Reblood merupakan aplikasi dan database untuk mempercepat
proses penemuan darah untuk kesehatan. Layanan ini juga mempromosikan donor
daran bagi warga Indonesia.
0 comments:
Post a Comment