10 MAKANAN JEPANG TEREKSTRIM

Posted by Menginspirasi Bersama on 6:03:00 AM

Negara jepang memang terkenal dengan kuliner seafood yang cenderung tanpa bumbu dan disajikan setengah matang bahkan tak jarang masih mentah. Sushi, sashimi, nigiri? Sudah biasa! Berikut ini adalah makanan-makanan khas jepang yang ekstrim dan masih jarang diketahui khalayak ramai. Bayangkan saja, tak hanya ikan yang sudah biasa menjadi menu lazimnya, tapi mulai dari reptil, amfibi hingga serangga. Apa sajakah itu? Selengkapnya dalam 10 Makanan Jepang Terkstrim.

10. Sanshouo – Kadal Panggang


Sanshuo adalah makanan yang dibuat dari Salamander atau sejeni kadal dengan ekor panjang dan tubuh yang lebih ramping dari jenis kadal kebanyakan. Pada abad ke 17 dulu, menyajikan salamander berukuran besar adalah hal yang wajar, namun jika dilakukan pada masa sekarang, anda akan dipenjara karena salamander telah ditetapkan sebagai spesies langka. Namun yang dimasak dan disajikan saat ini adalah salamander dari jenis yang tidak langka, jadi tidak perlu khawatir. Disajikan dengan dipanggang dan diberi saus manis, menurut mereka yang pernah mencoba, rasanya seperti burung, ayam bakar atau penyu.

9. Kusaya – Ikan yang diawetkan


Hidangan yang satu ini penampilannya tidak seseram hidangan-hidangan lain dalam ulasan 10 Makanan Jepang Terekstrim dari Jepang kali ini. Namun jangan tertipu oleh penampilan luarnya saja, karena rasanya sungguh jauh dari “normal”. Kusaya dibuat dari ikan yang diawetkan dalam air garam dan dipanaskan di bawah sinar matahari selama bertahun-tahun lamanya. Bahkan makanan ini sering disebut sebagai makanan yang memiliki rasa seperti “aroma pelabuhan yang bercampur dengan bau kaus kaki”. Sudah terbayang bagaimana rasanya? Tak masalah jika anda tak tahan dengan rasanya, namun pastikan anda tidak terlalu banyak bicara setelah menyantap stink fish ini, atau lebih amannya anda menggunakan masker agar teman yang anda ajak bicara tidak terganggu atau bahkan pingsan setelah menghirup baunya.

8. Hachinoko – larva lebah


Sepintas terlihat seperti belatung, Hachinoko adalah larva lebah yang cukup terkenal di Cina dan Jepang. Penyajiannya sederhana, dengan bumbu khas teriyaki yang sangat manis, digoreng dengan garam dan merica, atau ditumis dengan mentega dan saus, lalu disantap dengan semangkuk nasi hangat. Hap! Rasanya sangat lezat, perpaduan gurih dan manis. Meski kelihatan sangat menyeramkan dan tidak menarik, namun jangan salah, makanan ini kaya akan gizi. Rasanya akan lebih lezat jika disajikan bersama sake Nagano.

7. Zazamushi – larva serangga air


Sepertinya masyarakat Jepang memang suka sekali terhadap larva, selain larva lebah (Hachinoko), ada juga Zazamushi yakni sejenis larva serangga yang hidup di dasar sungai. Makanan ini tersedia luas dan dapat diperoleh dengan mudah di Jepang, baik dalam kemasan kalengan atau di restoran.

6. Inago – belalang rebus


Pada zaman dahulu, belalang dipercaya memiliki nutrisi yang sangat penting bagi mereka yang sedang diet. Kini, Inago menjadi salah satu makanan ekstrim yang digandrungi di Jepang. Penyajiannya sangatlah sederhana, yakni  belalang rebus (Inago), kecap manis (tsukudani) dan bumbu-bumbu khusus ala Jepang. That’s it! Jika di beberapa tempat di Indonesia masih dijual belalang goreng dalam kemasan, maka Jepang juga punya olahan makanan dari belalang versi mereka. Yap, Inago no Tsukudani lah namanya. Makanan ini populer di kawasan pedesaan daerah Yamagata dan Gunma. Bagaimana, tertarik untuk menyajikan belalang rebus ala Jepang ini di piring anda?

5. Ikizukuri – makanan yang disajikan hidup-hidup


Ada beberapa jenis ikizukuri yang disajikan dan dimakan hidup-hidup, antara lain odori ebo yang terbuat dari udang, dari gurita dan beberapa jenis lainnya yang terbuat dari ikan. Hidangan yang satu ini memiliki ciri yang sangat khusus yakni dengan menonjolkan rasa otentik yang segar dan alami. Disajikan di dengan sepiring nasi yang dilumuri dengan saus ringan dan sayur-sayuran seperti jahe dan rumput laut. Beberapa menganggap makanan ini sangat sadis dan kejam, karena ikan atau jenis hidangan khas ikizukuri lain disajikan dengan kondisi tubuh yang sudah teriris tipis-tipis namun ikan masih dalam kondisi hidup dan masih berjuang untuk bertahan di atas piring saji tersebut.

4. Habushu – racun ular beralkohol


“Habushu” memiliki arti “bisa ular” dan memang terlihat persis seperti kemasannya. Ular asli yang dimasukkan ke dalam botol atau gelas kaca ini mengingatkan kita tentang pelajaran biologi dimana gelas-gelas kaca berisi hewan yang dikeraskan dan diawetkan untuk keperluan ilmu pengetahuan. Tapi ini bukan untuk pelajaran, melainkan untuk dimakan. Habushu terdiri dari minuman keras dan tubuh ular yang sudah mati. Ular yang digunakan pun adalah jenis ular yang berbisa. Meski begitu, hidangan ini tidak berbahaya. Rasanya seperti daging ular bercampur alcohol. Hampir mirip seperti Novocaine dan memiliki efek yang sama di mulut. Tidak perlu khawatir dalam memakannya, karena racun ular tersebut hanya berbahaya jika masuk ke dalam jaringan darah saat ular menggigit, tidak berbahaya jika dimakan dan ditelan.

3. Fugu – Ikan gembung beracun


Masyarakat Jepang telah menikmati ikan Fugu selama berabad-abad, yang berarti mereka telah menemukan bagaimana cara untuk menaklukan dan memakan ikan beracun ini. Fugu dihidangkan dengan sangat hati-hati karena jika salah olah, makanan ini bisa mematikan bagi mereka yang memakannya. Racun tertrodotoxin yang terkandung dalam hati, ovarium dan kulitnya adalah sumber utama yang membuat ikan ini menjadi beracun. Hanya chef-chef bersertifikat khusus yang boleh menyajikannya. Hal ini wajar saja, karena jika fugu yang dimakan masih mengandung racun, penikmatnya akan seketika tewas karena syaraf-syaraf ototnya keracunan. Ada beberapa jenis ikan yang bisa dipilih untuk menu ini, yakni Tiger BlowFish (T. Rubrifies), T. Pardalis, T. Vermicularis dan T. Porphyreus. Termasuk dilindungi dengan diterapkannya beberapa aturan memancing demi menjaga populasi ikan Fugu ini. Musim semi adalah waktu yang tepat untuk memancing fugu, namun pada musim gugur dan musim dingin, harga ikan gembung beracun ini akan meroket aliah menjadi lebih mahal dari musim gugur.

2. Odori don – si cumi menari


Odori don terbuat dari cumi-cumi segar tanpa kepala yang tentakel-tentakelnya kadang masih bergerak dan terkesan menari-nari di atas mangkuk. Bagaimana cumi tanpa kepala masih bisa hidup dan berlenggak di piring atau mangkuk sajinya? Ini disebabkan karena kandungan garam yang sangat tinggi dalam saus kecapnya yang bereaksi pada ion sel di tiap tentakelnya. Hal ini menyebabkan perbedaan tegangan dan membuatnya terlihat seperti hidup dan bergerak-gerak. Untuk menyiapkannya, badan cumi dibuang terlebih dahulu, dan yang disajikan hanya kepala dan tentakel di atas semangkuk nasi. Badan cuminya ditambahkan untuk penyedap rasa.

1. Shirako – kantung sperma ikan


Warna merah muda pucat dan bentuk panjangnya, sepintas terlihat mirip dengan usus sapi. Namun tidak, ini bukanlah usus sapi. Makanan merah muda berbentuk panjang dan bertekstur kenyal ini adalah Shirako, yang ternyata adalah alat kelamin ikan jantan disajikan bersama kantung spermanya. Shirako menjadi hidangan yang paling terkenal di pub-pub dan sushi bar di Jepang. Tertarik untuk mencoba?




Sumber

Nama Anda
New Johny WussUpdated: 6:03:00 AM

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.

Privacy Policy

CB