Kisah seorang akhwat yang
berjuang hidup dari tumpukan sampah. Kisah tumpukan sampah yang membawanya
duduk di bangku kuliah.
Ini adalah kisah nyata tentang mahasiswi
yang rela manjadi pemulung demi menghidupi ekonomi keluarga dan membiayai
kuliahnya. Ming Ming nama mahasiswi tersebut, pada hari itu Ia mengenakan gamis
hijau dengan jilbab krem yang lebar menutupi hampir separuh badannya serta
menenteng tas hitam. Ia hendak mengikuti perkuliahan di Universitas Pamulang
(UNPAM), Tangerang.
Ming Ming adalah mahasiswi pada jurusan
Akuntansi di kampusnya. Ia termasuk salah mahasiswa terpandai di kelasnya.
Berikut alasannya untuk tidak membuang-buang waktu bahkan saat perkuliahan
telah usai.
“Ilmu sangat penting. Dengan Ilmu saya bisa
memimpin diri saya. Dengan ilmu saya bisa memimpin keluarga. Dengan ilmu saya
bisa memimpin bangsa. Dan dengan ilmu saya bisa memimpin dunia.” Itu asalan
Ming Ming kenapa saat istirahat dia lebih senang ke perpustakaan daripada
tempat lain.
Ming Ming juga rajin mengikuti kegiatan
rutin pengajian bersama yang merupakan salah satu unit kegiatan mahasiswa (UKM)
di kampusnya. Usai menyelesaikan kegiatan belajar dan pengajian, Ia pun pulang,
dengan berjalan kaki. Sambil berjalan itulah, Ming Ming memunguti dan
mengumpulkan kemasan plastik bekas minuman yang ditemuinya.
Sepanjang perjalanan yang kurang lebih 10
km tersebut, Ming Ming bisa memperoleh banyak kemasan plastik bekas minuman
yang ditampung menggunakan karung yang dipanggul di pundaknya. Tanpa malu meski
berstatus sebagai mahasiswa, Ia tetap rajin memulung sampah plastik bekas
minuman.
Setelah karung yang di tentengnya sudah
penuh dengan kemasan plastik bekas minuman, Ming Ming pulang ke rumah dengan
menumpang truk. Ia sudah dikenal baik oleh para sopir truk yang ditumpanginya.
Ming Ming menumpang truk di bak belakang. Dengan tangkasnya, Ia naik ke bak
belakang truk melewati sisi samping truk yang cukup tinggi itu.
Rumah Ming Ming cukup jauh dari kampus.
Lokasinya di Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor. Di rumah sederhana yang
merupakan pinjaman dari saudara tersebut Ming Ming da tinggal bersama ibu dan 6
orang adiknya yang masih kecil-kecil.
Ming Ming sekeluarga adalah pemulung. Seluruh
anggota keluarganya memunguti sampah plastik bekas minuman, membawanya pulang
untuk di bersihkan lalu dijual kembali. Dari pekerjaan inilah, Ia dan
keluarganya mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga dan juga membiayai kuliahnya.
Kisah Ming Ming ini pernah ditayangkan
dalam acara MATAHATI di DAAI TV serta di Trans TV dalam acara KEJAMNYA DUNIA.
0 comments:
Post a Comment